Politisi Islam Sejati
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Poitisi sama dengan Politikus. Keduanya bermakna ahli Politik, Ahli kenegaraan dan orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik.
Tetapi apakah politisi sekarang ahli sesuai dengan makna tersebut?
read more >>
kapitalis
Yang menjadi pangkal krisis keuangan dunia adalah mata uang dolar. Sejak disingkirkannya emas sebagai cadangan mata uang dan dimasukkannya dollar sebagai pendamping mata uang telah menjadikan dolar yang tidak berbasis emas mendominasi dunia. “Goncangan sekecil apapun terjadi pada dolar telah menjadi pukulan telak bagi negara lain, jadi mata uang dolar turut andil dalam krisis dunia dunia “.
kapitalis bisa digambarkan seperti roda besar yang berputar menindas dan terus menerus menghisap masyarakat dunia. Ekonomi kapitalisme yang kelihatannya bagus namun sejatinya rapuh seperti balon-balon yang meletus di udara...
Rapuhnya Kapitalisme
” Berbeda dari Kapitalisme, sistem ekonomi Islam selalu menomorsatukan kebutuhan dan pemberdayaan masyarakat secara riil –-bukan sekedar pertumbuhan ekonomi saja-– sebagai isu utama yang memerlukan jalan keluar dan penerapan kebijakan. Sistem Islam memiliki latar belakang pemikiran yang berbeda tentang ekonomi, sehingga jalur pengembangan ekonominya pun berbeda dari Kapitalisme,” katanya.
Menurutnya, dalam sistem ekonomi Islam negara diwajibkan untuk memiliki peran langsung dalam pencapaian tujuan ekonomi, dan tidak begitu saja membiarkannya kepada sistem pasar bebas. Disamping itu, ekonomi Islam tidak mengenal dualisme ekonomi dan Sistem ekonomi Islam melarang penjualan komoditi sebelum dikuasai oleh penjualnya, sehingga haram hukumnya menjual barang yang tidak menjadi milik seseorang.
“Sesungguhnya terjadinya kegoncangan pasar modal di Barat dan di bagian dunia lain itu telah menelanjangi kebobrokan sistem ekonomi kapitalis, sistem perseroan terbatas atau syarikah musahaman, sistem bank ribawi, dan sistem uang kertas inkonvertibel,” ujarnya.
Lebih lanjut Ismail mengatakan, sebenarnya sistem ekonomi kapitalis saat ini tengah berada di tepi jurang, jika tidak mencari jalan penyelesaian akan terperosok ke jurang terdalam.
Ia menilai, semua rencana penyelamatan yang mereka buat tidak akan pernah bisa memperbaiki keadaan, kecuali hanya menjadi obat yang meringankan rasa sakit untuk sementara waktu. Dan sejumlah paket kebijakan yang direncanakan pemerintah untuk menahan laju gelombang krisis finansial global agar tidak berperanguh buruk terhadap perekonomian Indonesia, seperti di-suspend-nya perdagangan di lantai bursa, program buy-back saham-saham BUMN, perbaikan regulasi di BEI, percepatan belanja negara dan sejumlah langkah lain, dipercaya tidak akan mencukupi, terbukti rupiah terus mendapatkan tekanan hingga mencapai level Rp 10.000 per dollar AS.
“Kalaulah Indonesia ‘terhindar’ dari dampak lebih buruk, itu sifatnya sementara karena sistem ekonomi dan keuangan Indonesia tidaklah berbeda dengan sistem ekonomi dan keuangan global yang saat ini tengah goncang, yakni kapitalisme. Dengan kata lain, ini hanya menunda kejatuhan. Bahkan, sangat mungkin lebih parah di masa mendatang,” tandasnya. (novel) --http://hizbut-tahrir.or.id
dia berubah
oh temanku .... kenapa kita tidak seakrab yang dulu..
sejak kau tau, kita berbeda meyakini penetapan hari raya
Ganti Sistem
Ia menguraikan, sistem ini hanya memihak para pengusaha. Kasus keuangan Amerika Serikat saat ini sebagai contoh. Yang ditolong pemerintah AS pertama kali adalah dunia perbankan, bukan masyarakat. Hal yang mirip terjadi di Indonesia dalam kasus BLBI. Selain itu, sistem ini ditopang dengan transaksi-transaksi yang bersifat maya, dan sama sekali tidak terkait dengan sektor riil. ‘’Maka begitu kredit macet, maka semua macet. Karena ini menyangkut transaksi derivative,’’ tandasnya.
Tampil pula dalam jumpa pers itu Direktur Center for Banking Crisis (CBC) Ahmad Deny Daruri. Menurutnya, krisis keuangan ini sengaja diciptakan oleh Amerika Serikat dan diekspor ke seluruh dunia. Tujuannya adalah AS ingin mengambil untung dari krisis yang ada untuk menutupi krisis ekonomi dalam negeri yang teramat parah.
Krisis di AS itu dipicu oleh macetnya kredit perumahan di AS. Sebelumnya AS mengalami deficit investment gap dalam perang Afganistan sebesar 150 milyar dolar dan perang Irak sebesar 500 milyar dolar AS. Sementara pemerintah AS hanya menganggarkan 700 milyar dolar untuk mem-bill out yang mengalami kerugian akibat kasus kredit macet tersebut. Menurut Deny, ini tidak mencukupi. Makanya, Amerika berusaha menginvestasikan dana sebesar 700 milyar dolar tersebut ke pasar dunia untuk mendapatkan keuntungan berlipat-lipat guna menutupi defisit keuangan mereka.
‘’Ini adalah economic war, yang sengaja diciptakan oleh AS untuk menghancurkan dunia demi kepentingan dalam negeri AS,’’ tandas Deny. Ia menambahkan berbagai indikasi terakhir di bursa saham menunjukkan ke arah sana, seperti mengalirnya dana-dana tak jelas yang diduga dari AS untuk membeli saham-saham yang sedang jatuh dan naiknya harga saham di berbagai belahan dunia secara bersama-sama.
Sayangnya, kata Deny, pemerintah Indonesia ikut terjebak dalam permainan itu. Tim ekonomi mengambil keputusan sesuai dengan apa yang diharapkan Amerika seperti mem-buy back saham dengan mengerahkan dana BUMN. “Tidak ada solusi radikal, justru kita terjebak dalam permainan Amerika,’’ katanya.
Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menjelaskan, sistem kapitalis sudah cacat sejak dari awalnya. Sistem ini berpangkal pada riba dan judi. Sistem ribawi menjadi basis ekonomi mereka dan diwujudkan dalam dunia perbankan. Sedangkan judi dipraktekkan dalam bursa saham. ‘’Makanya kalau mau kita selamat, stop riba dan stop judi. Bursa saham ditutup saja, toh gak ada gunanya bagi rakyat,’’ kata Ismail.
Selain itu, sistem ekonomi kapitalis juga cacat karena menyingkirkan emas sebagai cadangan mata uang dan dimasukkannya dolar sebagai pendamping mata uang dalam perjanjian Bretton Woods setelah perang Dunia II. Tidak hanya itu, sistem ini tidak memperhatikan sistem kepemilikan.
Karena itu, Jubir HTI menegaskan sistem kapitalis harus diganti dan dihapus secara total dari muka bumi. Tidak ada alternative lain yang bisa menggantikan kecuali dengan sistem ekonmi Islam. ‘’Kita tidak akan selamat tanpa Islam,’’ tandasnya.
Menurutnya, bukti-bukti dan tanda-tanda kehancuran kapitalisme telah demikian jelas. ‘’Maka tidak boleh ada keraguan sedikitpun pada diri umat Islam di mana pun berada, khususnya di negeri ini, untuk berjuang sungguh-sungguh bagi tegaknya Islam melalui tegaknya syariah dan khilafah. Hanya inilah yang mampu mengantarkan dunia kepada kebaikan yang nyata,’’ tegasnya. (LI/mujiyanto).sumber:http://Hizbut-tahrir.or.id
islam agama damai
Rasulullah memang seorang yg lembut, dakwahnya santun, cinta damai dan manusia yg Sangat Bijak. TAPI INGAT RASULALLAH SAW. juga bukan seorang yg Penakut, bukan seorang yg pengecut, yg mudah toleransi kepada Orang yg mau merubah Syari’at / Aqidah Islam atau pun yg mau mengaku Nabi Lain Selain Beliau. Lihatlah Riwayat yg Beliau Berjuang meyebarkan Islam Sikap & Keberaniannya. Bukan Yg selalu dianiaya Beliau Diam aja yg selalu jadi referensi. pelajari lagi Islam secara meyeluruh, jangan baru setengah2 sudah berani komentar Islam radikal, fundamentalis / Garis keras.. Pahami dulu tanyakan ke Ustad yg Istiqamah baru kita bisa ambil kesimpulan. Ingat Perjuangan Rasulallah SAW dan Para Sahabatnya ketika Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. lucy coment in gaulislam.com
WE WISH YOU
Sejak itu, jejak sejarahnya pun berusaha terus dihapus. Niat busuk untuk mengaburkan bukti kejayaan Khilafah pun terus menerus didengungkan. Nada sumbang, skeptis dan apatis selalu terdengar seiring dengan bergemanya kembali tuntutan penegakan Khilafah.
Memang, banyak dari kalangan umat Islam yang tidak begitu kenal dengan Khilafah. Bahkan ada saja dari kalangan umat Islam sendiri yang justru memusuhi ide penegakan Khilafah.
Padahal umat sudah muak dengan kebrobokan yang diderita dunia saat ini. Kemiskinan, krisis pangan, kebodohan, keterbelakangan, kemerosotan moral dll, kian hari menjadi akibat diterapkannya sistem Kapitalisme Sekulerisme.
Nyawa umat Islam yang berjumlah 1,5 milyar lebih, begitu murah dihadapan ideologi setan itu. Umat Islam dibantai di Palestina, Irak,
Sampai kapan umat Islam bersabar? Siapa yang bisa menghentikan itu? Satu-satunya cara adalah dengan mempersatukan kembali umat Islam dalam naungan Daulah Khilafah.
Mengapa harus Khilafah?
Sistem kapitalistik yang menaungi masyarakat saat ini hanya mensejahterakan segelintir orang dan memiskinkan mayoritas umat. Padahal negeri-negeri Islam umumnya memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Dengan Khilafah, sistem ekonomi akan menjamin kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) setiap individu rakyat. Pendidikan, kesehatan, keamanan dan transportasi yang merupakan kebutuhan vital rakyat pun diperoleh dengan biaya murah bahkan bisa gratis. Sebab, kekayaan alam seperti emas, minyak, gas, hutan adalah milik umum yang hasilnya diberikan kepada rakyat.
Lebih dari itu, Khilafah adalah tuntutan akidah dan syariat Islam. Kaum Muslim wajib menerapkan semua aturan Allah SWT. Secara total. Dan itu hanya bisa diterapkan bila ada Khilafah Islamiyah. Rasulullah saw, sampai menyebut orang yang mati dalam keadaan dipundaknya tidak ada baiat kepada Khalifah, maka matinya seperti mati Jahiliyah.
Khilafah akan menjamin keamanan rakyat. Penguasa sekuler saat ini, lebih menghambakan diri pada kepentingan penjajah. Saudi,
Khalifah juga akan menjaga pertahanan serta keutuhan dan persatuan negeri-negeri Islam. Ketiadaan Khalifah membuat kaum Muslim bagaikan kehilangan penjaga rumah mereka. Akibatnya orang-orang jahat dengan gampang masuk dan membuat kerusakan di negeri-negeri Islam. Ironisnya , orang-orang jahat ini diundang oleh para penguasa muslim sendiri atas nama demokrasi, ,rekonstruksi, pembangunan, investasi, sister city dan lain-lain. Padahal penjajah tersebut mempunyai satu tujuan, yakni mengeksplotasi negeri-negeri Islam.
Khalifah lah yang akan kembali menyatukan umat Islam. Itu pernah terbukti, bukan utopi. Khilafah Islam berhasil menyatukan umat manusia dari berbagai ras, suku bangsa, warna kulit dan latar belakang agama yang sebelumnya berbeda. Semuanya lebur dengan prinsip ukhuwah Islamiyyah. Bagaimana dengan non muslim? Khalifah akan melindungi warga non muslim ahlul dzimmah. Kebutuhan pokok mereka dijamin sebagai bagian dari hak mereka menjadi warga Daulah Islam. Bahkan dulu, pasukan tentara Salib terkejut karena komunitas Nasrani di Yerusalem, salah satu negeri Daulah Khilafah, malah membantu pasukan Islam memerangi pasukan Salib.
Sumber : Tabloid Mini JEJAK