Politisi Islam Sejati

Siapa politis sejati?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Poitisi sama dengan Politikus. Keduanya bermakna ahli Politik, Ahli kenegaraan dan orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik.
Tetapi apakah politisi sekarang ahli sesuai dengan makna tersebut?

read more >>

kapitalis

Aktifitas bursa dan pasar saham adalah haram dalam Islam, lanjutnya. Jual beli saham, obligasi dan komoditi tanpa adanya syarat serah terima komoditi yang bersangkutan, bahkan bisa diperjual belikan tanpa harus mengalihkan komoditi tersebut dari tangan pemiliknya yang asli adalah system yang batil dan menimbulkan masalah. kapitalisme adalah sistem yang rapuh dan batil. “Ekonomi ribawi harus diganti dengan ekonomi Islam".
Yang menjadi pangkal krisis keuangan dunia adalah mata uang dolar. Sejak disingkirkannya emas sebagai cadangan mata uang dan dimasukkannya dollar sebagai pendamping mata uang telah menjadikan dolar yang tidak berbasis emas mendominasi dunia. “Goncangan sekecil apapun terjadi pada dolar telah menjadi pukulan telak bagi negara lain, jadi mata uang dolar turut andil dalam krisis dunia dunia “.
kapitalis bisa digambarkan seperti roda besar yang berputar menindas dan terus menerus menghisap masyarakat dunia. Ekonomi kapitalisme yang kelihatannya bagus namun sejatinya rapuh seperti balon-balon yang meletus di udara...

Rapuhnya Kapitalisme

Sistem alternatif yang dapat menyelamatkan krisis yang berkepanjangan itu tidak lain adalah dengan sistem ekonomi Islam. Demikian diungkapkan oleh Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto dalam pernyataan pers terkait Krisis Financial Global.

” Berbeda dari Kapitalisme, sistem ekonomi Islam selalu menomorsatukan kebutuhan dan pemberdayaan masyarakat secara riil –-bukan sekedar pertumbuhan ekonomi saja-– sebagai isu utama yang memerlukan jalan keluar dan penerapan kebijakan. Sistem Islam memiliki latar belakang pemikiran yang berbeda tentang ekonomi, sehingga jalur pengembangan ekonominya pun berbeda dari Kapitalisme,” katanya.

Menurutnya, dalam sistem ekonomi Islam negara diwajibkan untuk memiliki peran langsung dalam pencapaian tujuan ekonomi, dan tidak begitu saja membiarkannya kepada sistem pasar bebas. Disamping itu, ekonomi Islam tidak mengenal dualisme ekonomi dan Sistem ekonomi Islam melarang penjualan komoditi sebelum dikuasai oleh penjualnya, sehingga haram hukumnya menjual barang yang tidak menjadi milik seseorang.

“Sesungguhnya terjadinya kegoncangan pasar modal di Barat dan di bagian dunia lain itu telah menelanjangi kebobrokan sistem ekonomi kapitalis, sistem perseroan terbatas atau syarikah musahaman, sistem bank ribawi, dan sistem uang kertas inkonvertibel,” ujarnya.

Lebih lanjut Ismail mengatakan, sebenarnya sistem ekonomi kapitalis saat ini tengah berada di tepi jurang, jika tidak mencari jalan penyelesaian akan terperosok ke jurang terdalam.

Ia menilai, semua rencana penyelamatan yang mereka buat tidak akan pernah bisa memperbaiki keadaan, kecuali hanya menjadi obat yang meringankan rasa sakit untuk sementara waktu. Dan sejumlah paket kebijakan yang direncanakan pemerintah untuk menahan laju gelombang krisis finansial global agar tidak berperanguh buruk terhadap perekonomian Indonesia, seperti di-suspend-nya perdagangan di lantai bursa, program buy-back saham-saham BUMN, perbaikan regulasi di BEI, percepatan belanja negara dan sejumlah langkah lain, dipercaya tidak akan mencukupi, terbukti rupiah terus mendapatkan tekanan hingga mencapai level Rp 10.000 per dollar AS.

“Kalaulah Indonesia ‘terhindar’ dari dampak lebih buruk, itu sifatnya sementara karena sistem ekonomi dan keuangan Indonesia tidaklah berbeda dengan sistem ekonomi dan keuangan global yang saat ini tengah goncang, yakni kapitalisme. Dengan kata lain, ini hanya menunda kejatuhan. Bahkan, sangat mungkin lebih parah di masa mendatang,” tandasnya. (novel) --http://hizbut-tahrir.or.id

dia berubah

Dia berubah sejak dia tau aku berbeda dengannya
oh temanku .... kenapa kita tidak seakrab yang dulu..
sejak kau tau, kita berbeda meyakini penetapan hari raya

Ganti Sistem

Krisis keuangan dunia saat ini menunjukkan bukti nyata bahwa sistem kapitalisme telah gagal. Hampir 200 tahun diterapkan, sistem ini tidak mampu mengatasi kemiskinan dan menjaga keseimbangan ekonomi dunia. ‘’Ini sistem yang jelek sekali dan harus diganti. Sistem ribawi ini tak pernah bisa menyejahterakan dunia,’’ kata Yudi Ismail, praktisi ekonomi dalam jumpa pers yang diadakan DPP HTI di Jakarta, Rabu (15/10).

Ia menguraikan, sistem ini hanya memihak para pengusaha. Kasus keuangan Amerika Serikat saat ini sebagai contoh. Yang ditolong pemerintah AS pertama kali adalah dunia perbankan, bukan masyarakat. Hal yang mirip terjadi di Indonesia dalam kasus BLBI. Selain itu, sistem ini ditopang dengan transaksi-transaksi yang bersifat maya, dan sama sekali tidak terkait dengan sektor riil. ‘’Maka begitu kredit macet, maka semua macet. Karena ini menyangkut transaksi derivative,’’ tandasnya.

Tampil pula dalam jumpa pers itu Direktur Center for Banking Crisis (CBC) Ahmad Deny Daruri. Menurutnya, krisis keuangan ini sengaja diciptakan oleh Amerika Serikat dan diekspor ke seluruh dunia. Tujuannya adalah AS ingin mengambil untung dari krisis yang ada untuk menutupi krisis ekonomi dalam negeri yang teramat parah.

Krisis di AS itu dipicu oleh macetnya kredit perumahan di AS. Sebelumnya AS mengalami deficit investment gap dalam perang Afganistan sebesar 150 milyar dolar dan perang Irak sebesar 500 milyar dolar AS. Sementara pemerintah AS hanya menganggarkan 700 milyar dolar untuk mem-bill out yang mengalami kerugian akibat kasus kredit macet tersebut. Menurut Deny, ini tidak mencukupi. Makanya, Amerika berusaha menginvestasikan dana sebesar 700 milyar dolar tersebut ke pasar dunia untuk mendapatkan keuntungan berlipat-lipat guna menutupi defisit keuangan mereka.

‘’Ini adalah economic war, yang sengaja diciptakan oleh AS untuk menghancurkan dunia demi kepentingan dalam negeri AS,’’ tandas Deny. Ia menambahkan berbagai indikasi terakhir di bursa saham menunjukkan ke arah sana, seperti mengalirnya dana-dana tak jelas yang diduga dari AS untuk membeli saham-saham yang sedang jatuh dan naiknya harga saham di berbagai belahan dunia secara bersama-sama.

Sayangnya, kata Deny, pemerintah Indonesia ikut terjebak dalam permainan itu. Tim ekonomi mengambil keputusan sesuai dengan apa yang diharapkan Amerika seperti mem-buy back saham dengan mengerahkan dana BUMN. “Tidak ada solusi radikal, justru kita terjebak dalam permainan Amerika,’’ katanya.

Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menjelaskan, sistem kapitalis sudah cacat sejak dari awalnya. Sistem ini berpangkal pada riba dan judi. Sistem ribawi menjadi basis ekonomi mereka dan diwujudkan dalam dunia perbankan. Sedangkan judi dipraktekkan dalam bursa saham. ‘’Makanya kalau mau kita selamat, stop riba dan stop judi. Bursa saham ditutup saja, toh gak ada gunanya bagi rakyat,’’ kata Ismail.

Selain itu, sistem ekonomi kapitalis juga cacat karena menyingkirkan emas sebagai cadangan mata uang dan dimasukkannya dolar sebagai pendamping mata uang dalam perjanjian Bretton Woods setelah perang Dunia II. Tidak hanya itu, sistem ini tidak memperhatikan sistem kepemilikan.

Karena itu, Jubir HTI menegaskan sistem kapitalis harus diganti dan dihapus secara total dari muka bumi. Tidak ada alternative lain yang bisa menggantikan kecuali dengan sistem ekonmi Islam. ‘’Kita tidak akan selamat tanpa Islam,’’ tandasnya.

Menurutnya, bukti-bukti dan tanda-tanda kehancuran kapitalisme telah demikian jelas. ‘’Maka tidak boleh ada keraguan sedikitpun pada diri umat Islam di mana pun berada, khususnya di negeri ini, untuk berjuang sungguh-sungguh bagi tegaknya Islam melalui tegaknya syariah dan khilafah. Hanya inilah yang mampu mengantarkan dunia kepada kebaikan yang nyata,’’ tegasnya. (LI/mujiyanto).sumber:http://Hizbut-tahrir.or.id

islam agama damai

Islam adalah agama yg damai, indah sejuk dan penuh kasih sayang, dan itu memang yg diajarka oleh Rasulullah SAW. tapi harus ingat Islam juga bukan agama yg selalu toleransi bila ada perusakan Aqidah, Islam bukan Agama yg mudah dirubah atau di obok-obok oleh orang yg sinting yg mengaku Nabi lagi setelah Nabi Muhamad SAW.
Rasulullah memang seorang yg lembut, dakwahnya santun, cinta damai dan manusia yg Sangat Bijak. TAPI INGAT RASULALLAH SAW. juga bukan seorang yg Penakut, bukan seorang yg pengecut, yg mudah toleransi kepada Orang yg mau merubah Syari’at / Aqidah Islam atau pun yg mau mengaku Nabi Lain Selain Beliau. Lihatlah Riwayat yg Beliau Berjuang meyebarkan Islam Sikap & Keberaniannya. Bukan Yg selalu dianiaya Beliau Diam aja yg selalu jadi referensi. pelajari lagi Islam secara meyeluruh, jangan baru setengah2 sudah berani komentar Islam radikal, fundamentalis / Garis keras.. Pahami dulu tanyakan ke Ustad yg Istiqamah baru kita bisa ambil kesimpulan. Ingat Perjuangan Rasulallah SAW dan Para Sahabatnya ketika Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. lucy coment in gaulislam.com

WE WISH YOU

Tanggal 3 Maret 1924 (28 Rajab 1342 H), Umat Islam berduka. seorang agen inggris bernama Mustafa Kemal Atturk, kongkalikong dengan pemerintah Inggris, telah “membunuh” Khilafah Islam yang berpusat di Istambul, Turki. Benteng terakhir Umat Islam itupun runtuh berkeping-keping, terkubur dalam jeritan kesunyian.
Sejak itu, jejak sejarahnya pun berusaha terus dihapus. Niat busuk untuk mengaburkan bukti kejayaan Khilafah pun terus menerus didengungkan. Nada sumbang, skeptis dan apatis selalu terdengar seiring dengan bergemanya kembali tuntutan penegakan Khilafah.
Memang, banyak dari kalangan umat Islam yang tidak begitu kenal dengan Khilafah. Bahkan ada saja dari kalangan umat Islam sendiri yang justru memusuhi ide penegakan Khilafah.
Padahal umat sudah muak dengan kebrobokan yang diderita dunia saat ini. Kemiskinan, krisis pangan, kebodohan, keterbelakangan, kemerosotan moral dll, kian hari menjadi akibat diterapkannya sistem Kapitalisme Sekulerisme.

Nyawa umat Islam yang berjumlah 1,5 milyar lebih, begitu murah dihadapan ideologi setan itu. Umat Islam dibantai di Palestina, Irak, Afganistan, Chechnya, Bosnia, dll oleh negara-negara yang mengaku pendekar hak asasi manusia (HAM).
Sampai kapan umat Islam bersabar? Siapa yang bisa menghentikan itu? Satu-satunya cara adalah dengan mempersatukan kembali umat Islam dalam naungan Daulah Khilafah.
Mengapa harus Khilafah?
Sistem kapitalistik yang menaungi masyarakat saat ini hanya mensejahterakan segelintir orang dan memiskinkan mayoritas umat. Padahal negeri-negeri Islam umumnya memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Dengan Khilafah, sistem ekonomi akan menjamin kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) setiap individu rakyat. Pendidikan, kesehatan, keamanan dan transportasi yang merupakan kebutuhan vital rakyat pun diperoleh dengan biaya murah bahkan bisa gratis. Sebab, kekayaan alam seperti emas, minyak, gas, hutan adalah milik umum yang hasilnya diberikan kepada rakyat.
Lebih dari itu, Khilafah adalah tuntutan akidah dan syariat Islam. Kaum Muslim wajib menerapkan semua aturan Allah SWT. Secara total. Dan itu hanya bisa diterapkan bila ada Khilafah Islamiyah. Rasulullah saw, sampai menyebut orang yang mati dalam keadaan dipundaknya tidak ada baiat kepada Khalifah, maka matinya seperti mati Jahiliyah.

Khilafah akan menjamin keamanan rakyat. Penguasa sekuler saat ini, lebih menghambakan diri pada kepentingan penjajah. Saudi, Kuwait, Bahrain, Qatar atau Turki bahkan menyediakan lahan bagi pesawat dan pangkalan militer penjajah untuk lebih gampang membunuh saudara-saudaranya di Irak, dan Afganistan. Sementara Khilafah akan menjaga nyawa rakyatnya. Jangankan nyawa manusia, Khalifah Umar bin Al Khaththab sangat khawatir kalau di perjalanan ada binatang melata yang terperosok karena jalan rusak.
Khalifah juga akan menjaga pertahanan serta keutuhan dan persatuan negeri-negeri Islam. Ketiadaan Khalifah membuat kaum Muslim bagaikan kehilangan penjaga rumah mereka. Akibatnya orang-orang jahat dengan gampang masuk dan membuat kerusakan di negeri-negeri Islam. Ironisnya , orang-orang jahat ini diundang oleh para penguasa muslim sendiri atas nama demokrasi, ,rekonstruksi, pembangunan, investasi, sister city dan lain-lain. Padahal penjajah tersebut mempunyai satu tujuan, yakni mengeksplotasi negeri-negeri Islam.

Khalifah lah yang akan kembali menyatukan umat Islam. Itu pernah terbukti, bukan utopi. Khilafah Islam berhasil menyatukan umat manusia dari berbagai ras, suku bangsa, warna kulit dan latar belakang agama yang sebelumnya berbeda. Semuanya lebur dengan prinsip ukhuwah Islamiyyah. Bagaimana dengan non muslim? Khalifah akan melindungi warga non muslim ahlul dzimmah. Kebutuhan pokok mereka dijamin sebagai bagian dari hak mereka menjadi warga Daulah Islam. Bahkan dulu, pasukan tentara Salib terkejut karena komunitas Nasrani di Yerusalem, salah satu negeri Daulah Khilafah, malah membantu pasukan Islam memerangi pasukan Salib. Terakhir, Khilafah akan menyebarluaskan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Khilafah Islam juga sekaligus akan menghentikan perjuangan para penyebar nilai-nilai liberalisme Kapitalisme seperti sekulerisme, demokrasi, HAM, Pluralisme dan Pasar Bebas yang terbukti telah menjadi bencana besar bagi umat manusia. Demikian yang pernah terjadi sepanjang sejarah KeKhilafahan Islam. Peradapan Islam telah memberikan sumbangan yang luar biasa bagi dunia, baik dari segi nilai-nilai ideologis yang mengatur hidup manusia maupun kemajuan material seperti sains dan teknologi. Dengan demikian sangat masuk akal jika umat Islam kini merindukan Khilafah.

Sumber : Tabloid Mini JEJAK

Anis

Anis, mahasiswa psikologi semester 2, tidak terlalu pintar, sudah 2 semester ia lewati dengan ip 2,16 dan 2,35, memang kurang memuaskan, tapi mau apalagi. Ia sudah belajar, sudah menghapal semua teori yang ada di transparansi dan kopian dari tim studi club di kelasnya. Tapi ia hanya mengerti sedikit yang dihapalnya. Ia tak pernah bisa mengaplikasikan nya ke dunia nyata. Ia suka menulis diari, tapi bukan berarti ia pnya bakat jadi penulis, ia suka menghayal, sayang khayalannya sering tak selesai, jadi sulit untuk menuangkannya dalam sebuah buku. Dengan jarak kos sekitar 2 km dari kosnya, ia menikmati setiap hari yang membosankan, melewalati jalan yang sama, pemandangan yang sama, hamper setiap hari. Sampai di kampus kuliah dengan ruangan yang sama, teman yang sama, cerita tak bermutu, tertawa dari cerita konyol yang sebenarnya tak terlalu konyol, semua sama, kecuali hari dan tanggal berbeda, selain itu sama. Dikantin, ia menemui wajah2 orang Indonesia, sawo matang, pesek dengan perawakan yang sama. Membosankan! Seandainya ada makhluk luar angkasa yang mampir dikantin itu, tentunya akan lebih menarik.



Untuk mahasiswa introvert sekelas dia, mungkin salah ngambil jurusan psikologi, dia tdk bisa berinteraksi denga orang banyak. Tapi kalopun di fakultas eksak, hanya akan menambah beban karena ia buta sama sekali dengan fisika dan matematika, kuliah di kedokteran hanya akan membuat ia gila dgn hapalan yang menggunung. Kuliah di filsafat ia kadang tak jua terlalu memusingkan soal hidup, para pemikir itu hanya kurang kerjaan. Tak kuliah bukan juga bukan pikiran yang baik, orang tuanya tak menginginkan dia menjadi pengangguran, hidup di dunia perlu uang. Masuk institute seni, ia tak pandai berakting dan berekspresi, hnya membuatnya semakin minder. Kebetulan kemarin SPMB lulus di psikologi, kata orang2 jurusan itu prospeknya bagus, ya sudah..pikir anis, manusia itu memang selalu hidup dari pandangan orang disekitarnya.

Hidup yang datar itu membosankan tapi terkadang ia juga bisa berpikir, banyak orang yang melewati hidupnya dengan tragedy dan nasib yang silih berganti dan menyengsarakan, mrk berlomba2 mencari ketenangan hidup. Manusia itu memang slalu merasa tidak puas.

Dan bagi anis untuk menyadari kepuasan dan merasa syukur itu sulit. ia masih muda, imannya belum sekuat baja, dengan segala sesuatu yang dimilikinya, ia bukanlah apa2, ia tidak berparas cantik, hanya tampang standar wanita indonesia, kulit sawo matang, hidung pesek, tinggi 163 cm. ia tak punya pacar, ia tak memiliki sahabat, hanya beberapa teman kuliah. Ia bukan orang populer di kampus. Seandainya ia menghilang pun tak ada yang akan menyadarinya, tak akan ada yang merasa kehilangan, tak akan ada yang membutuhkannya, karena ia perpikir ada dan tak ada dia di kelas, tak pernah ada manfaatnya, ia bukan ketua kelas atau mahasiswa yang rajin bertanya pada dosen. Bisa mendengarkan dosen dengan tekun dan mengerti apa yang dijelaskan, bagi anis sudah amat membanggakan. Selebihnya kegiatan lain diluar kampus ia tak punya.

Lalu apa yang menarik untuk diceritakan dari seorang anis? Justru karena ketidakada istimewaan itu. Karena kadang terlalu banyak anis2 lain didunia ini dan anis2 ini gemar membaca sesuatu yang tidak hanya kontradiksi, tapi membawa keseharian oranglain yang mirip dengan diri kita sebenarnya adalah sesuatu yang menyenangkan bukan? Lalu sebagai anis2 yang lain tak ada salahnya saya membagi pengalaman bersama bahwa kita tidak sendiri.

Bahwa terkadang kita tidak perlu menilai orang hanya dari wajah, tampang dari otak, tajir n dari uang yang ia punya.. setiap orang punya value tersendiri untuk menyatakan ia berharga, meskipun ia tidak pintar, tidak cantik, tidak kaya, tidak pandai bergaul, dan tidak terkenal. Tapi justru kesederhanaan menjadi bahan utama bagi seseorang untuk menjadi bersahaja dan bijak.

Justru ketika hidup berjalan dengan amat tidak adil, kita akan berhenti berpikir apa maknanya dan ketika berada diatas kesuksesan kita akan lupa memaknai kesuksesan tersebut.

Justru kesederhanaan dan mawas diri akan membuat kita mampu memandang ke atas dan kebawah bahwa dunia itu adil, bahwa Tuhan itu adil, bahwa gambaran kesombongan kenistapaan itu memang seharusnya ada.

Dunia boleh berjalan tidak sesuai keinginan kita, tapi kita harus berjalan sesuai dengan yang kita dan Tuhan inginkan.

Just respect ur self, if no one couldn’t respect u

Nikah

peer group (teman gaul, sahabat dll)...Antara demokrasi dan nikah? Apa yang ada diantara keduanya? Bingung? Sama! Karena sebenarnya memang tidak ada yang terjadi diantara keduanya. Tapi terlepas dari ada tidaknya sesuatu antara demokrasi dan nikah, rasanya selain demokrasi, mungkin nikah adalah kata yang paling popular abad ini. Atau jika tidak diabad ini setidaknya itulah yang terjadi disekeliling saya. Jika di kampus, saya akan disuguhi oleh beragam wacana dan doktrin sosial-politik, budaya materialisme ataupun hedonisme yang selalu menari-nari dengan riangnya, sehingga nikah menjadi sangat jauh bahkan tidak dimasukkan kedalam agenda kehidupan. Maka di peer group saya yang lain, nikah menjadi pembicaraan yang selalu hangat untuk disuguhkan, bahkan ditunggu-tunggu layaknya segelas capucino hangat ditengah dinginnya suasana hujan…hehe..hiperbolis

Mungkin wacana nikah yang kencang dihembuskan oleh peer group tersebut (sebut saja peer group x) terjadi karena telah adanya pemahaman yang bulat bahwa pernikahan adalah penyempurna hidup. Dengan menikah berarti hidup sudah sempurna menjadi satu, bukan lagi setengah. Dengan menikah berarti salah satu variabel untuk menjadi bagian dari umat muhammad telah terpenuhi

Nikah rasanya jika tangan ini diangkat setingginya pun belum cukup menggambarkan rasa setuju saya bahw nikah adalah penyempurna hidup, setidaknya di dunia. Nikah yang merupakan salah satu dari 2 mitsaqan ghaliza, menjadikan saya begitu mensakralkan dan mengagungkan sebuah pernikahan, tidak hanya proses pernikahan ataupun yang terjadi selama sebuah pernikahan berjalan, tapi juga dari niat atau motif yang ada dari pra pernikahan.

Terus terang saya bosan mendengar kalimat : “ah, dia berkacamata! Mmmm kalo bisa yang oriental n tinggi!...maunya sih anak kedokteran...”. Atau si A kurang tinggi, si B terlalu aktivis jadi gimana gitu, si C terlalu gemuk, maunya yang agak kurusan, coba si D gak tembem pipinya, pendidikan G Cuma SMA, kerjaan H mapan gak ya?” dan masih banyak alasan yang bisa diungkapkan sampai Z. atau yang paling didambakan : “gak macem2, ane Cuma mau yang seperti khatijah berumur aisyah!” aha, ke laut aja mas!

Tidak ada yang salah karena memiliki kriteria. Kriteria adalah satu keniscayaan. Namun manusia tidak hidup dengan kriteria, tapi dengan kenyataan dimana kriteria yang didambakan belum tentu didapatkan. Ngapain juga kita berlelah2 untuk berkutat dengan kriteria dambaan kita, padahal kita belum tentu menjadi kriteria dari orang yang menjadi kriteria kita. Have you think that?

Semoga kita smua bisa menjaga diri kita dari paradigma2 sesat yang selalu menari riang disekitar kita..amien…